2023-10-20 07:15:59

Bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo berjanji apabila menjadi Presiden RI ke-8, akan mengadvokasi periset dalam melakukan penelitian.

Hal tersebut disampaikan politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu dalam acara President Candidate Lecture's yang digagas Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) di Studio 1 Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (17/10/2023).

Ganjar memastikan nantinya para periset tak akan pusing untuk melakukan penelitian karena terhambat biaya.

"Karena kami harapkan riset ini menjadi sesuatu atau bahkan menjadi dasar untuk para pelaku melakukan evaluasi dan tentu saja kolaborasi industri lembaga pendidikan dan riset," ucap Ganjar.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menyebut kolaborasi ini akan diarahkan ke bidang pangan, digital dan energi.

Dia menyebut Indonesia harus memiliki pangan yang bergizi dan seimbang, digitalnya berbasis kecerdasan buatan, dan transisi energi terbarukan.

"Pangannya bergizi tinggi seimbang, kami bicara hulu sampai hilir produktivitas bagaimana cara mengelola sampai dengan hilir, digital intelegence (kecerdasan buatan) yang bisa banyak menyelesaikan persoalan termasuk mendigitalisasi pemerintahan dan pelayanan publik sehingga bisa mudah, murah dan cepat, dan transisi oleh energi yang baru ini orang-orang marah karena polusi," jelas dia.

Ganjar juga menyoroti rendahnya jumlah dana riset di Indonesia, di mana hanya naik 0,3 persen atau sebanyak 79.638 orang. Sedangkan, Thailand personelnya sebanyak 189.940 orang dan dana risetnya naik 1,1 persen.

Kemudian, Korea Selatan sebanyak 545,424 personel dan dana risetnya naik 4,81 persen.

"Kalau kami melihat Indonesia Thailand dan Korsel ternyata butuh digenjot (Indonesia), maka dari itu rasanya hari ini waktunya saya mendengarkan dari periset apa yang mesti kami lakukan lompatan dan membereskan persoalan dengan demografis yang kami miliki," jelas Ganjar.

Maka dari itu, Ganjar menyebut riset harus menjadi inisiator atau asal mula dari penyusunan regulasi.

"Maka itu naskah akademis di situ jangan sampai dibuat aturannya tapi dipaksa orang untuk membuat maka sering kali sering tidak cocok. Apa persoalan apa hasil risetnya baru dibuat kebijakan dan ini regulator didampingi para periset hampir semua lembaga rasa-rasanya penting untuk menghadirkan para periset handal kita termasuk periset yang menantang dan menyelesaikan persoalan besar dan tentu output riset ini dapat dipertanggungjawabkan," jelas dia.

Sebelumnya diketahui, Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) menggandeng Warta Kota (Tribun Network) untuk menggelar diskusi tentang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) serta ekonomi Indonesia, di Studio Kompas, Jakarta Pusat pada Selasa (17/10/2023) pagi.

Acara bertajuk ‘President Candidate’s Lecture: IPTEKIN untuk Ketahanan Ekonomi dan Demokrasi Indonesia’ ini akan dipaparkan oleh para bakal calon presiden (Bacapres).

Acara diskusi tersebut, hanya dihadiri dua bacapres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Sebelumnya, PPI telah menghubungi tiga bakal calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Tetapi, hingga acara selesai dilaksanakan, Prabowo tidak hadir.

https://wartakota.tribunnews.com/2023/10/18/ganjar-pranowo-janji-bakal-kolaborasi-industri-dan-lembaga-riset