Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) melaksanakan halalbihalal dengan tema ""Ulil Albab sebagai Karakter Utama Periset" secara hybrid pada hari selasa, 30 April 2024, Jam. 09.30- 12.00 WIB bertempat uang Seminar CWS BRIN Kawasan Gatot Subroto, Jln. Jend. Gatot Subroto No 10 Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PPI Syahrir Ika mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kehadiran rekan-rekan periset dan tamu undangan pada acara silaturahmi halalbihalal PPI, yang diharapkan membahagiakan dengan mempertemukan para periset dari berbagai daerah, institusi, dan bidang keahlian dalam suasana Idul Fitri yang penuh kegembiraan.
Pada HBH PPI tahun 2024 ini, PPI sengaja mengangkat tema "Ulil Albab sebagai Karakter Utama Periset", yang dipilih sebagai pengingat bagi para periset semua bahwa untuk menjadi talenta yang unggul, tidak cukup hanya mengandalkan kecerdasan intelektual semata. Lebih dari itu, periset dituntut memiliki karakter ulil albab, yaitu pribadi yang mampu memadukan dzikir dan fikir, sains dan spiritualitas, serta ilmu dan amal dalam setiap karya penelitiannya.
Kepala BRIN Dr Laksana Tri Handoko dalam sambutannya menekankan bahwa periset berkarakter ulil albab akan senantiasa menjadikan Al-Quran dan Sunnah sebagai sumber inspirasi dan petunjuk dalam kegiatan riset dan inovasi. Mereka akan memandang fenomena alam dan sosial dengan kacamata tauhid, serta berupaya mengungkap keteraturan dan keagungan ciptaan Allah melalui metode ilmiah. Riset yang mereka lakukan bukan semata untuk memuaskan rasa ingin tahu, tetapi sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dan memberikan kemaslahatan bagi sesama.
Sebagai organisasi yang menaungi periset Indonesia, yang anggotanya telah lebih dari 8.000 orang, dan telah terbentuk 21 kepengurusan wilayah di Provinsi dan Kota, dan di akhir tahun 2024 akan melaksanakan Kongres untuk menyiapkan Organisasi Profesi ini tinggal landas menuju langit luas menghebatkan Indonesia melalui riset dan inovasi, PPI akan terus bergerak dan memainkan peran strategis dalam meningkatkan kapasitas, menjaga integritas, serta memperjuangkan hak-hak dan perlindungan bagi para periset di Indonesia.
BRIN dan PPI menyadari bahwa untuk memajukan riset dan inovasi nasional, diperlukan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk dengan BRIN sebagai leading sector riset nasional. PPI siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan program yang berpihak pada pengembangan sumber daya periset.
Dalam tausyiyahnya Dr Dudi Hidayat Direktur Perumusan Kebijakan Riset dan Teknologi – Kedeputian Kebijakan Riset dan Inovasi – BRIN menjelaskan secara detil tentang definisi Periset yang bercirikan Ulil Albab, yaitu bahwa ada 16 kata "Ulul Albab" yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Ulul Albab digambarkan sebagai sosok manusia ideal dengan karakter utama yang memadukan kecerdasan intelektual dan spiritual. Seorang periset semestinya memiliki karakter Ulul Albab, yaitu pribadi yang mampu berpikir, merenung, mengambil pelajaran dari fenomena alam dan sosial, serta selalu mengingat Allah dalam setiap kegiatannya.
Ulul Albab mampu mendengarkan pendapat/perkataan dengan teliti dan kritis, kemudian mengikuti pendapat yang terbaik. Hal ini sesuai dengan metodologi ilmiah dalam riset. Sesuai hadis Nabi, pedoman utama yang harus dipegang umat Islam agar tidak tersesat adalah Al-Qur'an dan Sunnah Nabi. Jadi secara garis besar, Dudi Hidayat menekankan pentingnya karakter Ulul Albab sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur'an untuk dimiliki oleh para periset.
Halalbihalal PPI juga dihadiri oleh Ibu Sestama BRIN Nur Tri Aries Suestiningtyas didampingi oleh Kepala Biro Komunikasi Publik, Umum dan Kesekretariatan BRIN Driszal Fryantoni, Rektor Insitut Teknologi Indonesia (ITI) Prof Dr Marzan A Iskandar, Ketua Bidang Kerja Sama Forum Organisasi Profesi Indonesia (FOPI) Bapak Faizal Syafa, juga para Kepala Pusat Riset yang ada di Kawasan Gatot Subroto Jakarta.
Link Youtube :